Balada Puan

By Rosyi Wahyuni - 12/04/2018 08:06:00 PM


Kau dan segala cerita ini adalah igauan yang tak henti-hentinya minta diberi obat penenang.

Punggungmu adalah bukit yang saban hari tidak kunjung selesai ku daki sampai aku patah kaki, sementara kau pura-pura mati.

Kepalaku puisi yang tidak pernah mampu membaca tanda baca di matamu. Tanda titik atau tanda jeda yang berkepanjangan.

Tidak pernah ada rumah. Peta tidak mengenal alamatmu, berkelok dan terlalu banyak persimpangan.

Jadi, bagaimana situsasinya? Kau yang cuma singgah atau aku yang terlampau sungguh?

-Amigdala

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar